RS Darurat di Lanmar Surabaya Siap untuk Pasien COVID-19 Gejala Ringan

Surabaya - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan RS darurat di Pangkalan Korps Marinir (Lanmar) Surabaya. RS ini memiliki 800 bed yang siap beroperasi.
Usai meresmikan, Yudo meninjau Gedung Karang Pucung yang sudah dilengkapi bed serta tenaga medis tersebut. Ia didampingi Dankormar Mayor Jenderal TNI Suhartono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

"Beberapa waktu lalu yang kami siapkan, hari ini sudah siap dan tentunya akan kita operasionalkan. Ini hadir Bu Gubernur, Pak Wali Kota, Dankormar bersama kita meninjau langsung kesiapannya. Hari ini sudah saya resmikan tentunya nanti siapkan operasional," kata Yudo kepada wartawan di Lanmar Surabaya, Jumat (20/8/2021).

Yudo menambahkan, RS darurat di Gedung Karang Pucung Lanmar Surabaya ini berkapasitas 800 bed. Di awal terlebih dahulu disiapkan 600 bed.

"Ini peralatannya tidak selengkap di RSPAL Ramelan. Karena ini sifatnya untuk pasien-pasien sifatnya ringan. Bukan berarti pasien berat ditolak, tidak. Pasien berat tetap kita terima, langsung nanti kita evakuasi ke RSPAL Ramelan maupun di dr Soetomo," ungkap Yudo.

"Begitu di sana yang sifatnya ringan langsung kita kirim ke sini dan ke Rungkut. Sehingga yang ringan bisa kita pisahkan. Sehingga tidak mengganggu pasien yang konsentrasi berat di RSPAL Ramelan maupun di dr Soetomo dan di Indrapura (RS Lapangan)," lanjut Yudo.

Yudo menegaskan, tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat di RS darurat Lanmar Surabaya akan di-back up dari RSPAL Dr Ramelan dan RSU dr Soetomo Surabaya.

"Sehingga operasionalnya di-back up oleh dokter maupun nakes-nakes yang berpengalaman," ungkap Yudo.

Meski sudah diresmikan, Yudo berharap RS darurat ini tidak sampai terisi pasien. Atau pandemi COVID-19 lekas berakhir.

"Harapan kita, ini tidak terisi, karena masyarakat sudah sehat semuanya. Namun demikian yang tadi kita sampaikan, kita tetap siap siaga untuk pasien-pasien COVID. Ya mudah-mudahan tidak ada lagi pasien yang kesulitan tempat isolasi maupun rumah sakit. Mudah-mudahan yang kita lihat di TV tidak terjadi lagi," pungkas Yudo. (sun/bdh)